Kita sudah tau bahwa cinta yang harus di pupuk itu adalah kecintaan kita kepada Allah.Jika kita sudah memberikan yang Terbaik untuk Allah dan Dakwah ini maka Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita...pandidikan yang terbaik,prestasi yang terbaik insyaAllah kalau saatnya tiba juga diberikan jodoh yang terbaik.Jadi buat apa kita mengotori hati kita dengan kecintaan yang belum pasti kita para Aktivis yang sudah tertarbiyah seharusnya gak wajar memikirkan hal-hal yang tidak berguna semacam itu...kecintaan pada Allah lah yang tertinggi.
Logikanya gini,kalau seandainya temen2 kita yang masih Ammah mengumbar syahwatnya dengan pacaran sms an teleponan dan sebagainya itu karena mereka blom paham, Nah kalau kita para Aktivis
Dakwah juga melakukan kegiatan seperti "mereka" misalnya sms-an dan segala macemnya...WAJAR GA????? nggak khan.Klau ada diantara aktivis dakwah yang terserang virus ini ...istighfarlah..dan mohon ampunan pada Allah sebanyak-banyaknya.Perbaiki niat kita lakukan yang tebaik buat dakwah ini.Jangan bikin kotor dakwah dengan tingkah laku kita.
Ustadz Rahmat Abdullah (Alm) pernah ngomong. Kalo sebenarnya Allah akan senantiasa menguji manusia pada titik terlemahnya. Artinya, kalo kita selalu mengalami kesulitan atau kelemahan dalam hal memenej hati untuk nggak jatuh kedalam sesuatu yang dinilai maksiat. Termasuk ketidakmampuan kita untuk menjadikan rasa mencintai yang awalnya fitrah justru membuka jalan untuk membuat kita lalai terus menerus. Maka pada titik itulah Allah selalu ngasih ujian sampai kita berhasil untuk menaklukkan kelemahan itu.
Please deh, kita ini mikul amanah yang berat banget. Apapun yang ada dalam diri seorang kader itu jadi cerminan di masyarakat. Nggak asik kan kalo tiba-tiba orang yang ngerasa simpati dan tertarik dengan jihad kita pada kecewa dan lari karena ternyata sang kader pun nggak punya daya tahan yang lebih untuk mengontrol nafsunya. Karena masyarakat nggak perlu khutbah yang cuma di lisan aja, tapi juga refleksi dari para kader untuk pembuktian yang lebih meyakinkan.
Oke deh, semoga ini menjadi perenungan untuk kita semua (terutama bagi yang kesindir tolong dimasukin ke hati, he..he). Agar jangan karena alasan keduniaan ngebuat kita jadi rapuh dan jauh dari keridhoan Allah.