It's Time to Change


Kesabaran bagi setiap orang mutlak dibutuhkan. Tidak ada segala sesuatu itu instan. Dan instanpun butuh proses. Kalau kita jeli melihat keadaan, di dunia ini tidak ada suatu kejadian yang muncul secara tiba-tiba. Tidak ada kebetulan kebetulan. Suatu kejadian yang kita lihat merupakan hasil dari suatu proses yang mendahuluinya. Hanya dengan merenungi hal ini, kita sudah melatih kesabaran.Cara ini memang agak mendalam dan butuh spiritualitas yang matang. Ada cara lain yaitu dengan cerita,begini nih ceritanya.

Alkisah, ada sepasang suami istri yang telah membina rumah tangga 4 tahun. Suami , sebut saja pak Vick Tior adalah pekerja keras, dan sangat mencintai pekerjaanya. Istri , sebut saja Sian Try adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Sang suami, walaupun sangat mencintai pekerjaannya, namun dia juga sangat rajin mengasah spiritualnya dengan bertemu dengan guru guru spiritual. Suatu hari Sang suami ditugaskan kantornya untuk melihat realisasi proyek di luar kota.
Setelah seminggu di luar kota, tiba saatnya untuk pulang kerumah. Sebelum pulang, dia melihat sebuah padepokan lalu muncullah pikirannya untuk mampir sebentar demi mengurangi kepenatannya. Dia bertemu dengan guru di padepokan tersebut dan dipersilakan duduk. Setelah diberi minum dan saling tegur sapa, dia bertanya kepada guru spiritual ini. Guru, bagaimana cara melatih kesabaran? "kata Vick Tior. Lalu Guru menjawab," Mau secara teori atau praktik". Vick Tior bingung, lalu bertanya, "emang kalau teori bagaimana dan praktik bagaimana?" Begini, kata Guru, "Kalau teori, saat anda menghadapi hal yang membuat anda marah, cukup katakan dalam hati " sabar, sabar, sabar, sabar, sabar, sabar, sabar," sampai 7 set. Jadi intinya 49 kali. Maka pada kata ke 49, anda sudah sabar. (ya iyalah, paling tidak kita akan diam selama mengucapkan kata kata itu selama kurang lebih 1 menit).

Vick Tior lalu bertanya;" Lalu kalau praktik bagaimana?" Guru menjawab;"Kalau praktik begini, jika anda menghadapi hal yang membuat anda marah, anda harus praktik jalan tujuh langkah kedepan, sambil setiap langkah mengucapkan dalam hati "Sabar". dan Mundur sebanyak 7 langkah kebelakang, sambil setiap langkah mengucapkan dalam hati "Sabar". Setelah beberapa lama ngobrol, akhirnya Vick Tior pamitan pulang.

Dalam perjalanan pulang, Vick Tior masih merenungi kata kata sang Guru tadi sambil mengangguk angguk, sambil sesekali tersenyum. Sambil melamun, kira kira istri masak apa ya? lagi ngapain dia ya? wah kangen banget nich. Nggak lama kemudian, tibalah sampai di rumah. Agak heran, kok rumah sepi, sesekali terdengar suara yang agak asing dari dalam kamar istrinya. Kemudian dia pelan pelan menuju kamar, dan alangkah terkejutnya, ketika melihat istrinya lagi tidur dengan orang lain dalam satu selimut. Vick Tior marah sekali, mukanya merah, matanya merah, pikiranya kacau dan tanpa pikir panjang dia mengambil golok babi dari dapur, lalu menuju kamar.

Dalam perjalanan ke kamar, dia ingat kata kata gurunya, wah ini praktek atau teori ya. Coba saya praktek langsung. Dengan menahan segala kemarahannya, Vick Tior memilih cara praktek yang diberikan guru spiritualnya tadi siang. Maju 7 langkah dengan mengucapkan "sabar" disetiap langkahnya, kemudian mundur 7 langkah dengan mengucapkan "sabar" disetiap langkahnya. kira kira baru berjalan setengah dari ritualnya itu, istrinya terbangun karena mendengar suara kaki maju mundur. Lalu mencari asal suara, dan bengong karena tidak tau apa yang dilakukan suaminya. Lalu istrinya bertanya" Eh Papa uda pulang? udah lama pa? Lho itu lagi ngapain? lalu suaminya menjawab dengan geram: "Saya ini lagi melatih kesabaran" Eeeehhhmmmmm!! Kamu tidur ama siapa? Haaa? " istrinya menjawab: 'Oooooooh, itu khan mama kamu baru datang dari kampung? Vicktor:" Ha? mama?, hampir aja saya membuat kesalahan fatal jika saya tidak ingat kata guru saya.

Itulah gunanya kesabaran, kita bisa terhindar dari kefatalan dan penyesalan, bahkan bisa menyelamatkan banyak jiwa.



Read More …


"Janganlah selalu menyelesaikan masalah dengan kekuatan dan kekerasan, akan lebih baik dan damai menyelesaiakannya dengan kelembutan...ini akan lebih indah dan mencapai tujuan kita"Untuk memahami hal ini ada sebuah cerita yang luar biasa nih.Begini nih ceritanya..

Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu BESI dan AIR.Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri.Ia sering menyombong kepada sahabatnya :"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak".Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari Besi menantang Air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana.Aturannya :"Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka
maka ia dinyatakan menang."

Besi dan Air pun mulai berlomba .Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam.Besi mulai menunjukkan kekuatannya,Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kerasnya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan Besi pun banyak terluka di sana - sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu,ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya,ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lwat tetapi tidak merusak lainnya.Score Air dan Besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua.Besi merasakan kekuatannya,ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu.Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus,semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi ia pun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu.Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan
tiba dengan cepat didasar gua.Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu Lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini,ia tidak tahu harus berbuat apa,akhirnya ia berkata kepada air :"Score kita 2 : 0,aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Air pun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan Sang MATAHARI membantunya untuk menguap.Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan ANGIN untuk meniupnya ke seberang dan mengembunkannya.Maka Air turun sebagai HUJAN.Air menang telak atas Besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti AIR.Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras.

Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan.Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya,ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia.

Air tidak putus asa,Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun.Ia tidak putus asa.

Dan Sekalipun Air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya,padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.



Read More …


Kadang kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Tuhan. Jarang sekali kalau kita dapat rahmat melimpah dan kebahagiaan kita teringat bahwa itu pun merupakan ujian dan cobaan dari Tuhan. Ada di antara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula di antara kita yang tegar menghadapinya.

Bukankah Tuhan tidak pernah memberikan beban yang melampui kemampuan manusia? Jadi jika kita menghadapi suatu masalah hadapilah masalah tersebut dengan penuh kepasrahan kepada-NYA. Hanya karena Dia-lah segala sesuatu ada dan tidak ada.

Setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Tuhan. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup
kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah?

Bukankah karena rasa takut akan kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi ke “orang pintar” agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke “kursi” yang lebih empuk?

Bukankah karena takut kehabisan harta kita jadi enggan berbagi rejeki kepada sesama?

Bersabarlah. Karena orang sabar akan selalu mendapat rahmat dan karunia Tuhan.

Memang tidak mudah menjadi orang sabar, biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, “Yah.. Sabar kan ada batasnya.” Atau lidah kita berseru, “Sabar sih sabar.. Saya sih kuat tidak makan enak, tapi anak dan isteri saya?” Memang, manusia selalu dipenuhi dengan pembenaran-pembenaran yang ia ciptakan sendiri.

Karena kita semua adalah adalah milik Tuhan dan kepadaNya-lah kita akan kembali.

Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa, kita berasal dari-Nya, dan baik suka maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Tuhan, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Tuhan.

Apakah kita rela bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri tiba-tiba hilang?

Apakah kita rela bila proyek yang sudah di depan mata, tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita, dan diberikan kepada saingan kita?

Apakah kita menjadi iri dan dengki kita bila melihat tetangga kita sudah membeli TV baru, mobil baru atau malah rumah baru?

Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran, bahwa semuanya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan?

Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Bila kita mampu mengingat dan mengerti arti kalimat tersebut, di tengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Tuhan akan memberikan “hadiah” yang setimpal di hari penghakiman nanti.

Sudah siapkah kita menerima “hadiah” yang akan di berikan oleh Tuhan di hari penghakiman nanti?


Read More …


Dalam kehidupan masyarakat, khususnya kehidupan umat Islam, da'wah memiliki kedudukan yang sangat penting. Dengan da'wah, bisa disampaikan dan dijelaskan ajaran Islam kepada masyarakat sehingga mereka menjadi tahu mana yang haq dan mana yang bathil, bahkan da'wah yang baik bukan hanya membuat masyarakat memahami yang haq dan bathil itu, tapi juga memiliki keberpihakan kepada segala bentuk yang haq dengan segala konsekuensinya dan membenci yang bathil sehingga selalu berusaha menghancurkan kebathilan. Manakala hal ini sudah terwujud, maka kehidupan yang hasanah (baik) di dunia dan akhirat akan dapat dicapai.

Karena da'wah memiliki kedudukan yang sangat penting, maka secara hukum da'wah menjadi kewajiban yang harus diemban oleh setiap muslim. Karena itu bila antum tanyakan apa kelebihan mereka yang berda'wah dari masjid ke masjid mungkin bukan karena ilmu yang mereka miliki sudah begitu banyak, juga belum tentu karena kepandaian mereka yang baik dalam menyampaikan ceramah, tapi lebih karena rasa tanggungjawab da'wah yang besar. Merasa memiliki tanggungjawab itulah yang membuat seseorang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Adapun kelemahan dari sisi ilmu, kemampuan menyampaikan pesan da'wah bahkan kepribadian yang belum sempurna akan diusahakan dalam perkembangan selanjutnya, orang bilang akan ditambah sambil jalan. Oleh karena itu, wajibnya berda'wah sudah kita pahami, apalagi ia menjadi sesuatu yang amat dinanti oleh masyarakat. Tinggal persoalannya maukah kita melaksanakan tugas da'wah. Bila mau, potensi diri yang sudah ada pada setiap kita akan kita kembangkan dengan sebaik-baiknya.

Mereka yang telah dan terus berda'wah dari masjid ke masjid bukanlah tanpa kekurangan, ada orang yang yang bersimpati seperti antum namun ada juga yang antipati dan merekapun terusir dari suatu masjid, namun karena merasa bertanggungjawab terhadap da'wah, “lahan da'wah” yang lain masih banyak yang harus digarap. Bagi kita, banyak sekali orang yang harus dibina, namun terus terang kita masih kekurangan pembina, apalagi pembina yang berkualitas bagi dari aspek kepribadian, wawasan maupun kemampuan da'wah.

Hal-hal yang harus kita tiru dari mereka dan ini mereka ada dalam rumusan da'wah yang kita pahami antara lain: Pertama, niat yang ikhlas karena Allah swt, sehingga meskipun da'wah yang harus dilaksanakan itu berat karena beberapa hari harus meninggalkan anak dan isteri serta kesibukan mencari nafkah, tugas da'wah tetap akan dirasakan sebagai sesuatu yang ringan dan menyenangkan. Ada honor atau tidak ada honor da'wah jalan terus, karenanya sesuatu yang naif bila dalam da'wah ada da’i-da’i yang pasang tarif bahkan tarif tinggi serta pasilitas penginapan yang standar bila berada di suatu daerah. Keikhlasan seperti inilah yang membuat da'wah cepat tersebar luas ke berbagai wilayah di dunia, begitulah yang dicontohkan oleh sahabat Muadz bin Jabal yang berda'wah ke Yaman, sahabat Mush’ab bin Umair yang berda'wah ke Yatsrib yang kemudian menjadi Madinah, sahabat Ja’far bin Abi Thalib yang berda'wah ke Habasyah di Afrika dan sebagainya.

Kedua, amal jama’i atau kerjasama sehingga tugas da'wah yang berat itu bisa dipikul bersama sehingga bisa saling meringankan, bukan malah saling memberatkan. Ini pula yang membuat da'wah itu tidak tergantung orang lain, tapi ditanggulangi bersama. Dalam amal jama’I diperlukan dua unsur utama, yaitu qiyadah atau pemimpin yang ikhlas sehingga ia akan selalu mengarahkan perjalanan jamaah kepada jalan da'wah yang benar dan ia tidak akan menyelewengkan jamaah untuk tujuan yang justeru bertentangan dengan da'wah. Disamping itu unsur lainnya adalah jundiyah, pasukan, prajurit atau anggota yang taat, mereka mau taat kepada pemimpin ketika pemimpinnya ikhlas. Karenanya bila ada jundiyah yang tidak taat, salah satu yang harus dikoreksi oleh seorang pemimpin adalah apakah ia masih ikhlas atau sudah ternodai keikhlasannya itu.

Manakala da'wah bisa kita tunaikan dengan sebaik-baiknya, diantara keutamaan yang akan kita peroleh adalah pahala yang amat besar sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw: Barangsiapa yang menunjukkan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tirmudzi).


Read More …


Ada sebuah cerita nih…hehe… Semoga sahabat semua bisa mengambil setiap hikmah yang terdapat cerita ini.Semoga saja setelah membaca cerita ini bisa menimbulkan semangat baru.Semangat menuju sebuah perubahan yang lebih baik. Ceritanya tentang kehidupan sepasang kekasih.Begini nih ceritanya. ..


Ada seorang ikhwan yang PKS ( Pria Keren Sholeh ) dan akhwat yang PKS ( Perempuan Kerudung Sholehah ),mereka saling mencintai,tapi karena mereka belum siap menikah akhirnya mereka rajin melakukan PKS ( Puasa Kamis Senin ).Merekapun rajin berdoa agar Allah mengizinkan mereka berjuang bersama dalam da’wah ini.Akhirnya beberapa bulan kemudian sang ikhwan pun sudah siap menikah dengan akhwat tersebut.Dan ikhwan itupun sudah PKS ( Pengen Khitbah Secepatnya ).Akhirnya mereka pun menikah dengan PKS ( Pernikahan cuKup Sederhana ).

Setelah menikah,mereka membeli sebuah rumah di Jl.KEBENARAN,komplek penuh keADILan,gang keSEJAHTERAan no 8 RT.08 RW.08. Ternyata rumah mereka sangat BERSIH dan merekapun sangat PEDULI kepada para tentangganya sehingga mereka sangat disenangi di tempat tinggal mereka.

Mereka pun menjadi keluarga yang PKS ( Penuh Kasih Sayang ).Mereka selalu berdoa agar PKS ( Punya Keluarga Sakinah ).Akhirnya beberapa tahun kemudian mereka PKS ( Punya Keturunan Sholeh ).Anak itu pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang PKS ( Pintar,Kreatif,Sholeh ).

Pasangan suami istri ini selalu berdoa agar anaknya kelak bisa PKS ( Punya Kehidupan Sejahtera ).Dan tak luput pula di dalam sujudnya mereka selalu berdoa agar menjadi PKS ( Pemilik Kerajaan Surga ).

Bangkitlah Negeriku Harapan Itu Masih Ada..!!!!


*Bagi akhwat yg bingung mencari pasangan hidup.Jangan pernah bingung!!pilih saja PKS (Pria Kaya Saya ),hehe… jangan dianggap bercanda ya,hehe… piss ahhh


Read More …


Subhanallah.. hanya kalimat inilah yang menurut saya paling pantas untuk menggambarkan betapa dahsyatnya kehidupan yang saya jalani pada bulan Maret 2009.Pada itu banyak sekali kejadian luar biasa yang bisa menyadarkan kelalaian.Dan tidak luput juga kejadian yang begitu dahsyat yang bisa membangkitkan semangat untuk terus berjuang dalam barisan da'wah ini.

Awalnya pada tgl 9 Maret 2009.Ini adalah hari yang sangat menyenangkan karena merupakan hari pertama masuk kuliah lagi setelah liburan panjang.Seperti biasanya kegiatan belajarpun belum dimulai.Acara pada hari itu adalah “Dauroh Ta’rifiyyah” untuk mahasiswa baru.Saya dan sahabat di BEM lainnya menjadi panitia untuk kegiatan itu.Dalam acara tersebut ada yang sangat special karena ada kunjungan alumni lulusan Al-Azhar Mesir yang dulunya merupakan mahasiswa di kampus saya tercinta (Ma’had Al-Imarat).Beliaupun berbagi tentang perjuangan Yahya Al Andalusi dalam menuntu ilmu.Cerita yang sangat luar bisa,yang dapat memotivasi diri dalam menuntut ilmu.

Beberapa hari kemudian tepatnya pada tgl 12Maret 2 009.Haha….Ini hari yang paling seru sekaligus menegangkan,hehe..pada hari ini rasanya sangat malas sekali untuk berangkat kuliah.Tapi saya teringat dengan cerita perjuangan Yahya dalam menuntut ilmu.Karena didorong motivas i tu akhirnya saya berangkat kuliah.Ketika ditengah jalan ada teman yg ngesms mengajak ngenet,tapi saya menolaknya.Singkat ceritanya.. ketika baru saja turun dari angkot tepatnya di samping lap.Tegalega,ada seseorang yang menyapa dan mengajak untuk berbincang2.Lama kelamaan dia akhirnya menodongkan sebuah pisau belati keperut saya dan meminta uang.Dengan refleks,saya menangkisnya.Ketika saya mau balik memukulnya..ternyata tangan saya sudah dipegang dari belakang.Ternyata yang memegang tangan saya itu adalah temen2 nya.Akhirnya oleh ke6 orang itu saya dibawa ke dalam lap.Tegalega.Disana semua barang milik saya digeledah dan mereka mengambilnya dengan paksa.Yang mereka ambil itu awalnya HP n dompet saya.Semua uang yang ada dalam dompet saya itu ada Rp400.000 (awalnya buat beli buku pelajaran).

Sekitar 30 menit saya di “tahan” oleh mereka,selama itu pula mereka curhat mengenai kejahan mereka pada hari itu.Di saat itu hanya doa lah yang bisa saya panjatkan.Akhirnya… Allah mendengar doa saya.Tiba-tiba ada sebuah sms yang masuk ke HP saya.Akhirnya salah seorang dari mereka membaca SMS itu.Akhirnya dia membacakan SMS itu. “Aslm,ustadz ntr sore bisa ngisi materi ga?” itulah isi dari SMS itu.Dari situlah Allah menunjukan kekuasaannya. Setelah membaca SMS itu ada kejadian yang sulit untuk dipercaya,orang yang memegang HP saya itu langsung memberikan kembali HP yang sempat mereka ambil.Lalu ada yang menanyakan kenapa dia memberikan kembali HP tersebut.Dengan muka aneh dia bilang “takut kualat”.Dan ternyata orang itu adalah ketua kelompok mereka.Akhirnya mereka pun hanya mengambil uang saya saja dan menyisakan uang dalam dompet Rp 200.000.Setelah itu mereka membolehkan saya untuk pergi.
Subhanallah ternyata Allah emang Maha Penolong,selama jalan menuju kampus saya pun tidak merasa telah terjadi sesuatu.

Hingga akhirnya teman menanyakan kenapa saya datang telat ke kampus.Akhirnya saya pun menceritakan kejadian pagi itu.dan tanpa sepengetahuan saya dia langsung melaporkan kejadian itu pada Mudir (klo di kampus lain mah Rektor).lalu saya pun di panggil menghadap Mudir dan disuruh menjelaskan kejadian itu(harus pake b.Arab).Setelah mendengar kejadian itu beliau pun langsung menyuruh saya untuk menyuruh datang ke Muhasib (Bendahara) dan memberikan memo yang telah dibuat oleh beliau.ketika saya memo tersebut,Subhanallah ternyata untuk buku pada semester ini GRATIS…!!! Subahanallah itulah kejadian yang sangat luar biasa.Yang tak mungkin bisa dilupakan.Karena pada hari itu begitu banyak hikmah yang bisa diambil.Semoga dengan kejadian itu saya bisa lebih dekat lagi dengan Allah.Amiin



Read More …