It's Time to Change

Ikhwatifillah, bagaimana kabar antum hari ini?
Dari semua amanah yang diberikan kepada antum, pernahkah terucap ingin istirahat dari amanah itu? Ana berharap kata-kata itu tidak pernah terucap akhi, sesungguhnya kita akan istirahat dari amanah ini setelah langkah kaki kita menginjak pintu syurga (Insya Allah).
Akhi wa ukhti, dakwah di kampus, di masyarakat memang berat. Bukan dakwah namanya kalau tidak ada rintangannya, dan sekecil apapun rintangannya, pasti ada yang harus dikorbankan. Kader-kader yang antum bina, Allah akan melihat siapa yang bersungguh-sungguh, diantara yang bersungguh-sungguh itu Allah akan melihat siapa yang rela berkorban, diantara yang rela berkorban itu Allah akan melihat siapa yang istiqamah dan diantara yang istiqamah itu Allah akan melihat siapa yang hatinya ikhlas, dan sesungguhnya Allah lah yang memberikan hidayah dan tugas kita hanyalah kerja, kerja dan kerja.
Akhi wa ukhti “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka…….” Oleh karena itu tiada hak bagi kitauntuk menolak seruan dakwah ini.
Akhi wa ukhti, ketahuilah kebahagiaan hati seorang muslim hanya terletak pada agama ini, seperti kata seorang hamba yang bertaubat yang isi hatinya dituangkan dalam buku yang berjudul “Saatnya Bertaubat” karya Muhammad Bin Husain Ya’qub.
“wahai pemuda islam, kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam wisata tidak pula dalm perbuatan-perbuatan kotor, kamu tidak akan mendapatkannya atau mencium baunya, kecuali dalam komitmen dan istiqamah dalam berkhidmat pada dien/agama Allah untuk menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar”.
Akhirulkalam, pesan buat para aktivis dakwah “keep istiqamah”, dengan istiqamahlah akan lahir sebuah peradaban, dan satu kalimat buat antum wa antunna “ana uhibbbukum fillah”.
Jazakallah khair.

Categories:

Leave a Reply