Laporan militer Amerika Serikat yang dirilis Selasa pekan ini menyebutkan, angka bunuh diri di kalangan tentara AS pada 2008 naik hampir 100 persen.
Data statistik militer AS yang dikutip CNN, Kamis (29/1/2009) menyebutkan selama 2008 terjadi 128 kasus bunuh diri. Di samping itu, pihak militer juga masih menyelidiki 15 kasus lainnya yang melibatkan tentara aktif dan pasukan Garda Nasional.
Angka tersebut meningkat hampir 100 persen bila dibanding 2007 yang dilaporkan sebanyak 115 kasus.
Jika di rata-rata angka bunuh diri selama 2008 tersebut berarti 22,2 dari 100.000 tentara AS. Militer AS juga menginformasikan bahwa kasus bunuh diri yang terjadi selama 2008 itu, merupakan yang terbanyak dalam 28 tahun terakhir.
Sepertiga dari tentara yang kembali dari Irak dan Afghanistan memiliki masalah kejiwaan dan keguncangan jiwa.
Masalah naiknya tingkat bunuh diri dari tentara yang pulang dari Irak dan Afghanistan bukan masalah yang baru. Pada tahun 2003 militer Amerika telah mengirimkan tim psikolog ke Irak untuk meneliti cara terbaik tentara Amerika yang berada di sana untuk dapat menyesuaikan diri dengan tekanan yang ada.
Pemerintah Inggris juga melaporkan, lebih dari 1300 tentaranya yang pulang dari Irak mengidap masalah kejiwaan yang kronis.Meningkatnya kasus bunuh diri tentara Amerika Serikat (AS) tersebut telah membuat khawatir kalangan militer sehingga pihak Angkatan Darat (AD) AS mengirimkan tim pemeriksa ke Irak akhir tahun lalu, melihat apakah ada upaya- upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah tentara mereka bunuh diri. Pihak AD AS juga memulai pemberian konseling bagi pasukan yang pulang dari tugas setelah sejumlah tentara di Fort Bragg, North Carolina, membunuh istri-istri mereka sebelum mereka bunuh diri.
Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Kesehatan William Winkenwerder kepada wartawan di Pentagon, Rabu (14/1), mengatakan, hampir sebagian besar kasus bunuh diri itu dilakukan tentara AD, pasukan terbesar yang ditugaskan di Irak. "Pertanyaannya, apakah tingkat bunuh diri ini sudah melewati batas?" katanya.
Menurut Winkenwerder, pasukan AD memiliki sembilan tim di lapangan yang menangani masalah kesehatan mental di Irak, sedangkan Angkatan Udara (AU) memiliki dua tim. Selain tim kesehatan ini, seorang psikiater, psikolog, dan petugas sosial ditempatkan di setiap divisi. "Kami telah menempatkan cukup banyak tenaga yang menangani masalah kesehatan mental di Irak. Kami pikir upaya tersebut cukup," kata Winkenwerder sambil menambahkan,
itulah harga mahal yang harus dibayar amerika serikat...
keimanan pada Allahlah yang menjadikan umat muslim sabar dan tetap bertahan dalam kesedihan sebagai salah satu ujian Allah.
kekufuran pada Allahlah yang menjadikan musuh-musuhNya tak tahan menahan rasa frustasi dan stress akibat fitnah dan demokrasi barbar yang mereka hembuskan atas islam dan umatnya.
Categories:
Dunia Islam