Sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), Brigade Al-Qassam, berikrar akan melanjutkan perlawanan tak lama setelah Israel mengumumkan gencatan senjata sepihak di Jalur Gaza, Sabtu malam waktu setempat seperti dilaporkan Xinhua.
Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, Sabtu malam, mengumumkan gencatan senjata sepihak di daerah kantung yang dikuasai HAMAS, Jalur Gaza, mulai dari pukul 02:00 Ahad (07:00 WIB), tapi tentara Israel akan tetap berada di jalur sempit tersebut.
Dalam pernyataan yang dikirim kepada wartawan, Brigade Al-Qassam mengatakan, “Pengumuman Olmert memperlihatkan Israel ‘kalah’ dalam menghadapi perlawanan bersenjata Palestina dan pengumuman gencatan senjata sepihak Israel adalah bukti mengenai kegagalan pendudukan untuk mencapai kemenangan di Jalur Gaza.”
Brigade Al-Qassam juga menyatakan kelompok bersenjata itu “akan melanjutkan perlawanan selama pendudukan atas Jalur Gaza berlangsung terus dan blokade tetap diberlakukan”.
Brigade Al-Qassam menyatakan bertanggung-jawab atas penembakan tiga roket ke arah Israel selatan selama pidato Olmert dan sesudahnya, dan mengatakan, “Penembakan roket adalah bukti mengenai kegagalan Olmert.”
HAMAS menembakkan sedikitnya delapan roket dari Jalur Gaza, kata militer Israel.
Roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza tak melukai satu orang pun, kata militer Israel, yang secara seksama melacak roket dan dampaknya.
Setelah Olmert mengeluarkan pengumuman gencatan senjata sepihak, pesawat tempur Israel menyerang dua sasaran, satu di bagian utara Jalur Gaza dan wilayah lain di bagian barat Kota Gaza.
Olmert mengatakan pasukan Israel akan menghentikan serangan mulai pukul 00:00 GMT tapi akan menanggapi kalau ditembaki dan akan tetap berada di daerah kantung yang dikuasai HAMAS dan kini porak-poranda untuk waktu yang tak ditetapkan.
Sejak Israel melancarkan serangan mematikannya terhadap wilayah Palestina tersebut, anggota HAMAS menembakkan hampir 800 roket ke Israel selatan, dan menewaskan tiga warga sipil dan seorang prajurit Israel.
Sejak serangan dilancarkan oleh Israel dengan pemboman udara mengejutkan pada 27 Desember, sedikitnya 1.200 orang Palestina telah meninggal, sepertiga dari mereka anak kecil, kata sumber medis di Jalur Gaza.
Categories:
Dunia Islam