It's Time to Change

Berdakwah untuk menyeru manusia kepada kebaikan, jika disertai dengan penyimpangan perilaku para da’i, merupakan penyakit yang akan menimbulkan kebimbangan dalam diri. Tidak hanya pada diri seorang da’i, tetapi juga terhadap dakwah. Hal inilah yang mengacaukan hati dan pikiran masyarakat karena mereka mendengar kata-kata yang indah tetapi menyaksikan perbuatan yang buruk. Saat itulah, mereka bingung untuk menilai ucapan dan perbuatan.

Di satu sisi, di dalam jiwa mereka berkobar api semangat yang disulut oleh aqidah, namun di sisi lain, cahaya hati yang bersumber dari keimanan meredup, lalu padam. Mereka tidak lagi percaya kepada agama setelah kehilangan kepercayaan kepada para da’i yang menyebarkannya.

Kata-kata yang.diucapkan mati dan kaku sekalipun terdengar begitu indah, menarik, dan penuh semangat. Kata-kata itu kehilangan makna dan kekuatannya karena muncul dari hati yang tidak meyakininya. Siapa pun tidak bisa meyakini kata-kata yang diucapkan sebagai suatu kebenaran kecuali jika dirinya menjadi contoh hidup dari ucapannya, dan perwujudan nyata dari kata-katanya. Saat itulah, orang lain bisa meyakini dan memercayainya, sekalipun tidak dihiasi oleh retorika yang indah dan menarik. Sebab, kekuatannya terletak pada pengamalan bukan pada hiasan.

Daya tariknya terletak pada ketulusan, bukan pada keindahan retorika. Ketika itu, kata-kata berubah menjadi kekuatan penggerak yang hidup karena berasal dari jiwa yang hidup." Jiwa sang da’i atas izin Allah telah menjelma menjadi ruh baru di tubuh ummat. Wallahu’alam

Categories: ,

Leave a Reply