Pada pribadi yang tidak berhati-hati, hatinya adalah penumbuh dari kekuatan yang mengkerdilkan, dan pembatal bagi semua perjalanan menuju kebaikan - tetapi penyegera bagi perjalanan menuju yang buruk.
Dalam diri manusia itu dimisalkan ada dua ekor Anjing, yaitu Anjing hitam dan Anjing putih.
Anjing hitam melambangkan kejelekan dan kejahatan, sedangkan Anjing putih melambangkan kebaikan. Dua ekor Anjing ini selalu bertengkar untuk mendapatkan peran yang lebih dominan dalam kehidupan kita, dan mereka tidak pernah mati; masalahnya adalah - anjing yang mana yang lebih kita perhatikan dan lebih sering kita beri makan.
Untuk orang orang yang berbuat kebaikan lebih banyak dari pada kejahatannya, maka Anjing putihnya lebih gemuk dari pada Anjing hitamnya. Demikian juga sebaliknya, jika dia lebih banyak beramal jahat, maka Anjing hitamnya lebih besar daripada Anjing putihnya.
Maka pastikanlah bahwa kecintaan Anda adalah kecintaan kepada yang baik, untuk melakukan yang baik, dan untuk tujuan yang baik. Karena kecintaan kepada dan dengan kualitas selain yang baik – akan membuat Anda melakukan semua hal yang bertentangan dengan kepentingan Anda untuk berhasil.
Untuk itu, ramahkanlah pengertian Anda kepada kebaikan. Ingatlah bahwa kebaikan bisa datang dari manapun dan melalui siapa dan apapun.
Mohon Anda sadari bahwa, tanggung jawab kita adalah menjadikan hari ini lebih baik dengan pelajaran yang kita unduh dari kesalahan-kesalahan kita di masa lalu, dan menjadikan hari esok lebih menjanjikan karena kelebihan-kelebihan yang kita capai hari ini.
Ingatlah, bahwa
Hanya kebaikan yang membaikkan.
Bukankah keburukan yang terjadi – tetapi yang kemudian menjadikan Anda lebih baik, adalah juga kebaikan?
Bila ada orang yang mengatakan bahwa proses untuk menjadi orang baik adalah upaya yang berat dan sulit, itu pasti karena dia belum memiliki kepekaan untuk mengenali kebaikan, dan mungkin lebih peka terhadap keburukan yang terjadi kepada dirinya dan lingkungannya, daripada terhadap berkah-berkah yang telah ada padanya sejak kelahirannya.
Dia tidak melihat bahwa untuk setiap kemungkinan buruk, ada kemungkinan baik yang lebih besar lagi – yang dapat direngkuhnya bila dia berpihak kepada kebaikan.
Dia tidak mengerti bahwa setiap penghindaran dari kebaikan, adalah sebuah pendekatan kepada keburukan.
Maka ramahkanlah diri Anda kepada semua hal yang baik, dan hindarilah yang tidak menjadikan Anda lebih baik.
Bila Anda berpihak sepenuhnya kepada kebaikan, Anda akan sangat peka dalam mengenali keburukan, bahkan bila ia berlaku seperti semut hitam yang merayap di atas batu hitam di malam hari yang kelam.
Categories:
Kehidupan,
Motivasi,
Pengembangan Diri